Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia. Sedangkan,
biologis adalah proses yang ada pada organisme hidup. Proses ini membedakan
hal-hal yang hidup dan yang tak hidup.
Sekalipun, unsur-unsur dari
budaya begitu banyak, hal ini sama sekali tidak menghambat proses pelestarian
kepada generasi selanjutnya, yang hal ini juga merupakan adanya keterkatian
antara transmisi budaya dan biologis. Kedua hal ini saling berhubungan dan
saling terkait.
Transmisi budaya merupakan sebuah
proses penyampaian suatu pesan yang ada sejak dahulu kala mengenai sesuatu hal
yang merupakan sebuah kebiasaan dari generasi terdahulu yang masih diterapkan
ke generasi sekarang. Oleh sebab itu keterkaitan antara biologis dengan
transmisi budaya sangatlah besar, dimana apabila sebuah budaya masih dapat
terjaga sampai pada saat ini juga dikarenakan factor biologis yang dimiliki
setiap individu.
Di Indonesia sendiri terdapat macam-macam bentuk transmisi budaya,
yaitu : sosialisasi, akulturasi, enkulturasi, dan biologis.
1. SOSIALISASI
Sosisalisasi adalah proses
pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa
kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan
diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto,
sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.
2. AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu
proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi mengacu pada
proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan
langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam
di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi
oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku,
serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur
kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
3. ENKULTURASI
Menurut Hansen, enkulturasi
mencakup proses perolehan keterampilan bertingkah laku, pengetahuan tentang
standar-standar budaya, dan kode-kode perlambangan seperti bahasa dan seni,
motivasi yang didukung oleh kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan menanggapi,
ideologi dan sikap-sikap.
Enkulturasi adalah Proses
penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya selama
hidup seseorang individu dimulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu. Mengacu
pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok,
teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru
utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
4. BIOLOGIS
Suburnya budaya Indis pada
awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat Belanda. Pada masa
itu ada larangan membawa pasangan dan mendatangakan perempuan Belanda ke Hindia
Belanda. Hal itu mendorong para lelaki Belanda menikahi penduduk setempat. Maka
terjadilah percampuran darah yang melahirkan anak-anak campuran, serta sevara
otomatis menimbulakan budaya dan gaya hidup Belanda-Pribumi/gaya Indis.
Jenis-Jenis
Transmisi Budaya
1. TRANSMISI VERTICAL
- GENERAL ACCULTURATION : Dari orang yang lebih tua/orang tua, pada budaya sendiri (intra) informal. Ex: anak disiplin karena melihat orang tuanya
- SPECIFIC SOCIALIZATION : Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis. Ex: anak di didik untuk tidak membantah pada orang tua pendidikan formal
2. OBLIQUE TRANSMISION
Dari orang dewasa lain, yang budayanya sama
(enkulturasi/ sosialisasi) dari orang yang budayanya beda (akulturasi/
resosialisasi)
- GENERAL ACULTURATION : Orang dewasa yang budanya sama anak meniru sopan-santun orang dewasa, mis. dari guru
- SPECIFIC SOCIALIZATION: Misalnya: Guru menanamkan sifat-sifat kerja sama
- GENERAL ACCULTURATION : Orang dewasa yang berbudaya beda. Ex: model pakaian
- SPECIFIC RESOCIALIZATION
3. HORIZONTAL TRANSMISION
- GENERAL ENCULTURATION : Dari teman sebaya pada budaya yang sama. Ex: anak ikut-ikutan merokok karena ikut temannya.
- SPECIFIC SOCIALIZATION : Misalnya: diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara bergantian belajar main musik dari teman.
Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa
manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui
beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu
pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada
proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil
peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan
anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.
Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi
perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul
manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang
asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup
orang Indonesia.
Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui
proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem
norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Berdasarkan pada awal
perkembangan dan pengasuhan transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan yang
terjadi pada masing-masing individu. Dimana proses seperti Enkulturasi,
Sosialisasi, Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu
tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan dia
beradaptasi dan menjalankan setiap aktifitasya. Seseorang tidak mampu berdiri
sendiri, oleh sebab itu faktor individu lain sangat berpengaruh demi menjaga
hubungan dengan idividu lainnya demi kelangsungan hidup bersama.
Sumber :