2010/11/10

Memotret kembang api dengan kamera DSLR

   Halo halo halo! Akhirnya saya berhasil mendapatkan mood yang lumayan bagus untuk kembali menulis di blog ini. Mengingat perkataan dosen softskill bahwa kami para mahasiswa harus rajin memposting tulisan di blog agar mendapat nilai yang baik dan mengingat postingan saya baru beberapa helai (?), sayapun mengumpulkan segenap niat untuk memperbanyak tulisan hanya demi nilai yang bagus. 
   Kali ini saya akan sedikit membagi informasi dari dunia fotografi. Sebenarnya saya ini cuma seorang amatir, tapi apa salahnya jika saya ingin berbagi sedikit ilmu.. Bagi kalian pemula (seperti saya) yang ingin memotret dengan kembang api sebagai objek nya, saya menemukan salah satu cara untuk memotret kembang api menggunakan kamera DSLR..

  1. Siapkan kamera dengan batere terisi penuh dan kapasitas film/memory card yang cukup
  2. Tentukan tempat/angle yang bagus dan pastikan di titik itu  tidak ada halangan di udara seperti asap 
  3. Sediakan tripod yang cukup kokoh dan cukup kuat menopang kamera anda. Kalau ga punya tripod  cari tumpuan buat cameranya supaya tidak goyang waktu tekan tombol rana/shutter. Pokoknya usahakan jangan menggunakan tangan kosong.
  4. Set ISO 200 di kamera anda. Semakin tinggi iso semakin peka terhadap cahaya, tapi hasil kurang maksimal. 
  5.  Setting di Time Priority(Tv)*, set di 4 detik
  6. Agar lebih terlihat percikan apinya, set f/22**. Jika dibuat f/2.8 percikan nya bisa jadi blur
  7. Atur Shutternya 25 detik. Ini nih kesulitan kalo kita ga pakai tripod, soalnya maksud dari 25 detik yaitu waktu dimana anda menekan tombol shutter, maka aperture akan membuka f/22 selama 25 detik. Jadi dalam waktu itu kamera anda tidak boleh goyang sama sekali. 25 detik kemudian hasil foto akan ditampilkan di layar LCD.
*Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

**Aperture:
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst...

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).
Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat. 



Ya kira-kira seperti itu lah salah satu  tips, cara atau teknik untuk memotret kembang api dengan baik. Boleh dicoba boleh tidak, dan mohon maaf apabila ada kesalahan dari teknik yang saya cantumkan diatas :)

danke, 
Amateur Grüße!



dikutip dari:http://dannyprijadi.wordpress.com/2008/12/22/salah-satu-cara-memotret-fireworks/

No comments:

Post a Comment