2011/02/22

Definisi Metode Ilmiah

     Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam, para ilmuwan melakukan observasi serta melakukan hipotesis. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.



Metode ilmiah, didasarkan pada ciri2 keilmuan, diantaranya:
·   Rasional: sesuatu yg masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
·   Empiris: menggunakan cara2 ttt yg dapat diamati oleh panca indera
·   Sistematis: menggunakan proses dan langkah2 logis

Sifat metode ilmiah:
·   Efisien dalam penggunaan sda
·   Terbuka (dapat dipakai siapa saja)
·   Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)

Pola pikir metode ilmiah terbagi atas:
·   Deduktif, pengambilan dari kasus yg bersifat umum menjadi kasus bersifat khusus
·   Induktif, pengambilan kasus dari yang bersifat khusus menjadi bersifat umum


Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
1.   Observasi Awal
2.   Mengidentifikasi Masalah
3.   Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
4.   Melakukan Eksperimen
5.   Menyimpulkan Hasil Eksperimen
6.   Membuat laporan


Observasi awal:
Setelah topik yang akan diteliti dalam metode ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan metode ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
• Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
• Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
• Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


Mengidentifikasi masalah:
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
• Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
• Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
• Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

Merumuskan atau menyatakan hipotesis:
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
• Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
• Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

Melakukan Eksperimen:
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

Menyimpulkan hasil eksperimen:
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
• Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.


2011/02/16

Rantai Kuriositas

     Manusia adalah salah satu dari sekian banyak makhluk yang di ciptakan Tuhan di bumi ini. Secara biologis, manusia digolongkan sebagai Homo Sapiens , yaitu makhluk yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi yang digunakan untuk berpikir sehingga menjadikan nya sebagai mahluk yang cerdas dan bijaksana. Dapat dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena manusia dibekali dengan panca indera, akal pikiran dan budi oleh Tuhan. Anugerah tertinggi Maha Pencipta kepada manusia yaitu akal-pikiran. Akal adalah bekal manusia untuk mencari tahu, sebagai sumber rasa ingin tahu manusia (kuriositas). 
     Rasa ingin tahu adalah kodrat yang dimiliki manusia sejak ia lahir. Perasaan tersebut dapat memancing manusia untuk berpikir dengan nalar nya untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan yang ia hadapi. Berawal dari pertanyaan "Apa ini? Apa itu?" kemudian berkembang menjadi "Mengapa begitu?", "Bagaimana caranya?" dan seterusnya. Berbagai pertanyaan tersebut datang sejak manusia masih kecil sampai ia dewasa sebagai suatu ungkapan perasaan. Semakin jauh jalan pikiran yang ia miliki maka makin banyak juga pertanyaan yg timbul. 
     Bagaimana cara manusia mengatasi rasa ingin tahu nya? Tentunya dengan mencari jawaban. Sebagai contoh, saya punya adik yang masih berusia 5 tahun, ia adalah seorang anak yang memiliki rasa ingin tahu sangat besar. Suatu hari ia menemukan seekor kucing yg baru saja lahir yg ditinggal oleh induknya. Anak kucing itu terus mengeong tanpa diketahui apa sebabnya. Si adik merasa bingung mengapa kucing itu terus mengeong, ia mulai berpikir apa sebabnya. Kemudian adik mengambil sedikit susu segar dari dalam rumah karna ia mengira anak kucing itu sedang kelaparan. Lalu ia memberikan susu tersebut ke si kucing, sambil diamati, dan ternyata kucing itu mulai menjilati susu tersebut sampai habis. Disini adik telah menyimpulkan bahwa sebab dari mengeongnya kucing tersebut adalah karena ia  sedang kelaparan.
     Kira-kira begitulah proses dari manusia mencari jawaabn akan suatu permasalahan. Jika ia berhasil menemukan jawaban dan ia merasa puas dengan jawaban tersebut maka ia akan berhenti untuk bertanya, tetapi jika ia masih belum puas maka ia akan terus mencari tahu sampai ia menemukan jawaban yang ia inginkan.
     Manusia tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang ia miliki dan rasa ingin tahu manusia tidak akan berhenti sampai disitu saja. Saat satu kebutuhan manusia terpenuhi maka timbul lah rasa ingin tahu yang lainnya. Rasa ingin tahu juga tidak bersifat statis. Hal ini membuat manusia menjadi terus berpikir untuk menemukan hal yang baru yang akhirnya menjadi sebuah pengetahuan.
     Pengetahuan terbentuk dari akal budi seseorang yang telah mengamati suatu gejala atau masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya. Selama manusia tersebut dapat mengembangkan rasa keingin-tahuan nya kearah yang positif maka ilmu pengetahuan pun akan terus berkembang. Rasa ingin tahu manusia memang tidak terbatas, tapi jangan sampai ketika kita merasa ingin tahu tentang hal yang buruk atau negatif maka kita akan mencobanya langsung terlebih dahulu karena hal tersebut bisa saja justru merugikan atau mencelakakan kita. Gunakanlah akal dan rasional kita dengan baik agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dilakukan :)